Posts

Showing posts from July, 2014

BUDIDAYA TOMAT

Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani A. FASE PRA TANAM 1. Syarat Tumbuh> - Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi - Tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5 - 6 - Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian. - Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman 2. Pola Tanam - Tanaman yang dianjurkan adalah jagung, padi, sorghum, kubis dan kacang-kacangan - Dianjurkan tanam sistem tumpang

CARA MEMBUAT PESTISIDA ALAMI

Jika tanaman kita ada yang terserang hama yang dapat merusak tanaman yang kita tanam, maka sebaiknya kita segera melakukan penanganan yang cepat, tepat, aman, efektif dan efisien. Cara yang paling mudah adalah beli pestisida kimia di toko untuk digunakan di lahan kita. Akan tetapi alangkah baik dan bijak jika kita menggunakan yang alami, karena di samping murah, juga tidak merusak lingkungan serta kesehatan manusia. Cara membuat pestisida / insektisida organik alami untuk mengatasi/mengusir hama, kutu dan ulat perusak tanaman pertanian/perkebunan secara umum : Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1. Bawang putih, cabe rawit, pandan, kemangi, tembakau, kunyit, kenikir : masing-masing 100 gram. 2. Gula pasir : 2 sendok makan. 3. Air suling destilasi / aqua destilata : 1 liter. 4. Dekomposer BSA (mikro organisme pengurai) : 2 cc. 5. Botol kaca steril besar : 2 buah Tahap-tahap pembuatan : 1. Cabe rawit, bawang putih, pandan, kemangi, tembakau, kunyit, kenikir dan air

BUNGA WIJAYA KUSUMA - BUNGA MISTERIUS

Image
Wijaya kusuma sudah menjadi salah satu bunga yang langka dan penuh misteri. Bunganya akan semerbak mewangi ketika mekar. Namun sulit memprediksikan kapan bunga ini bakal mekar.Konon zaman dulu raja-raja di Indonesia yang akan naik tahta harus memetik bunga Wijaya Kusuma dalam keadaan mekar.  Bunga Wijaya Kusuma hanya akan mekar sesaat dan waktunya pada malam hari saja. Biasanya bunga Wijaya Kusuma banyak tumbuh dikarang. Pulau Nusakambangan adalah salah satu tempat dimana bunga Wijaya Kusuma tumbuh, namun selain di pula Nusakambangan banyak pula terdapat di pulau Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Madura dan Bali. Jika menilik asal dari bunga ini adalah dari daratan Amerika Selatan, yang kemudian menyebar ke Cina dan masuk ke Indonesia di jaman Majapahit. Banyak masyarakat di pulau Jawa percaya bahwa siapa saja yang bisa melihat mekarnya bunga Wijaya Kusuma maka maka ia akan mendapatkan rejeki. “Bunga Wijaya Kusuma atau nama latinnya adalah Epiphyllum Anguliger berjenis kaktus, ma

BUDIDAYA CAISIM HIJAU

( brasica rap acv , caisin. family brassicaceae) L. Maudy Anthoriene Abast Persemaian  Membutuhkan : 1. Rumah bibit (tergantung cuaca. Jika curah hujan tinggi dan suhu tinggi, maka perlu naungan)     Rumah bibit dibuat dari bamboo dengan atap plastic polietilen.      Lebar 1,5 m, tinggi bagian depan 1,3 m, tinggi bagian belakang 1 m,     dan panjang sesuai keperluan.     Panjang bedengan 1-3 m sesuai dengan kebutuhan bibit yang akan ditanam.      Bedengan pembibitan dibuat pada lahan berukuran 80-120 cm. 2. Alat persemaiann     Sama seperti komoditas lain. Penyemaian Benih: 1.   Dua minggu sebelum tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan 2 kg pupuk kandang yang          telah ditambahkan dengan 20 gr urea, 10 gr TSP, 7,5 KCl.  2.  Benih ditabur pada permukaan bedengan pembibitan, kemudian ditutup dengan tanah halus setebal       1-2 cm.  3. Lakukan perawatan penyiraman dengan menggunakan sprayer.  4. Benih yang baik akan tumbuh set

BUDIDAYA TANAMAN BAWANG MERAH

Bawang merah (Allium cepa) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Agar sukses budidaya bawang merah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun.  Salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K - 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas. A. PRA TANAM 1. Syarat Tumbuh Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %, suhu 25-320 C 2. Pengolahan Tanah Pupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2 Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu) Dibuat bedengan dengan lebar 120 -180 cm Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-5