ROEMAH BOENGA CIBINONG DI RADAR BOGOR (BAG. 3 - HABIS) TGL 8 PEBRUARI 2012


Rabu, 08 Februari 2012 , 09:15:00

Setelah muncul keberanian Lydia untuk serius membudidayakan tanaman hias, ibu tiga anak itu memutar otak mencari pasar baru di tengah ramainya persaingan penjualan tanaman hias. Alhasil, sebuah ide untuk menempatkan tanaman hias di berbagai tempat dan kebutuhan pun tercipta.


Laporan: Ricki Noor Rachman

----

Usaha pertama yang dilakoni ibu dari Os (17), Darrell (15) dan Esther (13) itu adalah budidaya bunga berduri, atau yang lebih dikenal dengan Euphorbia milii. Ia memulai dari indukan sebanyak tiga jenis, yang akhirnya berkembang hingga sekitar 30 jenis dari bunga ukuran kecil, sedang sampai besar.

Setelah mempelajari semua karakter tanaman tersebut, Lydia kemudian mempraktikkannya, seperti memberi pupuk, membuat media tanam yang sesuai, serta memberantas hama penyakit.

“Lambat laun tanaman itu kian banyak, hanya dengan belajar secara otodidak dan sesekali bertanya kepada tukang kembang,” terangnya.

Melalui perjuangan panjang hingga berbulan-bulan, akhirnya ia mengambil keputusan untuk terus menekuni bidang tanaman hias sebagai pembudidaya. Ia bahkan masih ingat betul, tanaman hias pertama yang berhasil dijualnya yakni bibit tanaman pengusir nyamuk bernama Zodia. Hasil dari 1.500 bibit itu pun lantas ditukar dengan beberapa indukan Euphorbia milii jenis terbaru.

“Kemudian, indukan ini diambil anakannya untuk dibudidayakan kembali, dan begitu seterusnya,” terangnya.

Lambat laun usaha Lydia semakin berkembang. Bahkan, sebelum ada program One Man One Tree (satu orang satu pohon), bisa dibilang Roemah Boenga miliknya merupakan pionir untuk suvenir berbentuk tanaman di Indonesia. Keberadaan usaha unik ini pun kerap menjadi sorotan media. Meski kini banyak yang menjalani usaha serupa, ia mengklaim tidak mempermasalahkan ide tersebut dan merasa tidak perlu mematenkan kreasinya. “Walaupun suka melihat ada beberapa blog tanaman atau situs yang menggunakan foto dan kreasi saya sebagai contoh,” imbuhnya.

Ia menambahkan, bagi Roemah Boenga, yang terpenting adalah kelestarian tanaman hias tetap terjaga, serta perbaikan tanah otomatis terlindungi. Ia pun berharap, semakin banyak orang yang peduli terhadap lingkungan, terlebih tanaman hias yang semakin hari kian langka.

Meski tanaman hias dapat menghasilkan dan menjadi mata pencaharian, namun ia meminta kepada para pedagang untuk turut membantu melestarikan, bukan hanya sekadar mencari keuntungan.

“Sehingga, bumi dapat tetap hijau dan lestari, serta kehidupan akan terus berlanjut hingga anak cucu,” tandasnya. (*)


Comments

Popular posts from this blog

Sorgum sebagai Sumber Pangan dan Bahan Baku Bioetanol

CARA MERAWAT BAMBU REJEKI SI PEMBAWA HOKI

TUJUAN PENGEMBANGAN SORGUM DI INDONESIA